MAKASSAR - BBM naik, kalian malah bersyukur
menerima janji – janji pembangunan dari “bapak kotak – kotak” kalian? BBM naik
dan anda malah melarang kami memprotes kebijakan yang dibuat oleh “anjing –
anjing birokrasi”? Orang bodoh macam apakah anda? Okelah, mungkin kalian
terlahir dari keluarga kaya yang jika BBM naik maka uang jajan bulanan kalian
ikut naik.
Tapi, coba bayangkan jika anda terlahir dari keluarga yang hanya
makan sekali dalam sehari (atau kurang), atau dari keluarga kecil di pedalaman
Indonesia. Coba bayangkan penderitaan mereka. Berhentilah menjadi individualis
kawan – kawan. Coba bayangkan penderitaan saudara – saudara kita yang bekerja
di perusahaan swasta yang jika BBM naik maka akan terjadi pemutusan hubungan
kerja besar – besaran di kantor mereka.
Jika kalian mengatakan “siapa suruh
miskin”, maka sama saja kalian menyalahkan tuhan. Sekali lagi kawan – kawan berhentilah
menjadi individualis, berhentilah berfikir individualis. Saudara bede’, Satu Negara
bede’. Pekaki dulu eh……………..
Demonstrasi yang dilakukan oleh
kawan – kawan mahasiswa seharusnya mendapatkan apresiasi dari masyarakat karena
kami membantu menyuarakan aspirasi mereka kepada bapak yang katanya “presiden
pro rakyat”, namun kenyataannya sebagian besar masyarakat malah mencela, dan
menghina kami, bahkan sebagian dari mereka malah menyerang kami. Tahukah
kalian, kalian telah terprovokasi oleh oknum – oknum yang takut kebijakannya
terganggu atau lembaga yang ingin cuci tangan dari kasus pelanggaran HAM
mereka.
Beberapa teman BlackBerryMessenger
saya mengirimkan pesan broadcast bodoh yang berbunyi kurang lebih seperti ini “Mobil
ratusan juta lu naikin, motor belasan juta lu kendarain, caffee ratusan ribu lu
tongkrongin, rokok belasan ribu lu isep, BBM naik 2000 aja udah rebut kaya emak
– emak”. Disini perlu diperjelas, jika hanya BBM yang naik 2000 rupiah mungkin
kami bisa terima, tapi kami berfikir kedepan jika BBM naik pasti semua barang
akan naik ( efek domino ), namun apakah pendapatan kaum pekerja akan naik?
Mungkin saja, tapi kemungkinannya kecil.
Dan tahukah anda jika saat ini Harga
minyak dunia saat ini sedang turun. Lalu apakah alasan “bapak kotak – kotak”
menaikkan BBM? Katanya untuk membangun sarana, prasarana ini dan itu. Katanya untuk
anggaran pendidikan, katanya untuk anggaran kesehatan. Semua hanya katanya.
Padahal jika kita melihat kenyataan apakah orang miskin bisa bersekolah? Apakah
jika orang miskin ke rumah sakit tidak dipersulit? Apakah rakyat kecil yang
akan menikmati sarana dan prasarana (seperti bandara, tol laut, dll) yang akan
dibangun oleh bapak tersebut? Saya rasa jika seperti ini terus rakyat kecil
sedikit demi sedikit akan “tersingkir di rumah sendiri” dan hanya tinggal
cerita. (Aang)
0 komentar:
Posting Komentar