Courtesy of Citra Handayani on Facebook |
MAKASSAR - INSTING UNM ( Insiden Tiga Belas November Gunung Sari Universitas Negeri Makassar). Insiden yang masih menjadi topik hangat, hal yang paling menarik perhatian tentu saja bagaimana respon dari pihak polis yang melakukan penyerangan karena alasan penyerangan mahasiswa terhadap salah satu pimpinan mereka. Yang terbukti ternyata salah.
Kejadian ini tentu tidak akan begitu saja hilang dari ingatan para masyarakat Kampus Orange hanya dalam dua hari, terlalu banyak hal yang harus hilang jika semua terlupakan begitu saja.
Pihak Universitas Negeri Makassar sampai saat ini tentu masih mengharapkan pertanggungjawaban dari pihak yang bersangkutan, terhadap fasilitas kampus yang menjadi sasaran.
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar sendiri telah melakukan aksi damai, jum'at (14/11) di depan kampus Universitas Negeri Makassar Jl. A.P Pettarani. Dalam aksi kali ini mahasiswa yang juga terdiri dari para alumnus ikut bergabung dalam aksi sebagai wujud duka cita mereka kepada Universitas Negeri Makassar.
Fasilitas memang menjadi hal yang paling banter diminta pertanggungjawabannya, namun satu hal yang sangat penting dan utama yaitu tentang "citra" almamater Orange yang tentu saja setelah kejadian tersebut, tercoreng dimata khalayak ramai.
Adalah hal yang sangat disayangkan apabila pihak terkait tidak mengambil tindakan unuk hal ini. Oleh karena itu pun, dalam aksi damai jum'at (14/11) himpunan mahasiswa Universsitas Negeri Makassar meminta Kapolda Sulselbar untuk memberi keterangan ke khalayak ramai, mahasiswa juga menambahkan jika permintaan tidak disanggupi, maka mereka menuntut agar Kapolda Sulselbar dicopot.
Inilah ajang pembuktian bagi pihak terkait tentang bagaimana mereka mampu mengembalikan nama baik "orang lain" atas perlakuan mereka sendiri.
Satu hal dari Mahasiswa "PULIHKAN ALMAMATER KAMI". (ma)
0 komentar:
Posting Komentar