Courtesy of www.tempo.com |
MAKASSAR - INSTING UNM ( Insiden Tiga Belas November Gunungsari Universitas Negeri Makassar ), terjadi tidak lama ini. Tepatnya Kamis, 13 November 2014. Insiden yang diawali dengan demo oleh Mahasiswa di depan gedung DPRD Makassar, Sulawesi Selatan ini, berakhir dengan aksi penyerangan, dan pengrusakan oleh pihak kepolisian di dalam Kampus UNM Gunungsari ( Phinisi ).
Kejadian yang terjadi, hanya karena sebuah tuntutan yang coba disampaikan oleh mahasiswa kepada pemeritah tentang betapa banyak dampak yang akan muncul dari kebijakan kenaikan harga BBM, namun hal itu pun sia-sia saja. Insiden ini seakan-akan hanya menjadi angin lalu bagi beberapa pihak, insiden yang sebenarnnya sangat tragis ini, tidak sedikitpun mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah bahkan pusat sekalipun.
Mahasiswa dan wartawan yang diseret dan dipukuli dalam insiden seakan tak berarti dan terkesan hanya menjadi pelampiasan bagi para oknum polisi "muda" yang masih berusaha menunjukkan diri mereka sebagai "Pengayom" yang baru.
Insiden ini seharusnya bisa menggambarkan begitu banyaknya hal yang justru tidak seharusnya terjadi, hanya karena kebijakan pemerintah. Sebuah kebijakan yang "katanya" dapat memberi hasil yang baik dalam jangka panjang, namun pemerintah justru seakan melupakan dampak yang ditimbulkan dalam proses jangka pendeknya.
"Jika Indonesia harus lumpuh satu hati demi kesejahteraan Negeri ini, maka lumpuhkanlah", inilah yang menjadi salah satu dasar dari mahasiswa untuk membela dan menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia. (ma)
0 komentar:
Posting Komentar